SALIM MONANCU
IKHLASLAH DALAM MEMBERI DAN MENERIMA
Sabtu, 06 Oktober 2012
Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Microsoft PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini sangat bagus digunakan sebagai media pembelajaran. Kemasan power point yang bagus dapat membuat siswa tertarik perhatian untuk belajar dan dapat membangkitkan minat belajar para siswa. berikut ini contoh media pembelajaran dengan aplikasi microsof power point .(download disini)
Senin, 01 Oktober 2012
Penelitian Regresi Berganda
Analisis
regresi dikelompokkan dari mulai yang paling sederhana sampai yang paling
rumit, tergantung tujuan yang berlandaskan pengetahuan atau teori sementara,
bukan asal ditentukan saja.
a. Regresi
Linier Sederhana Regresi linier sederhana bertujuan mempelajari hubungan linier
antara dua variabel. Dua variabel ini dibedakan menjadi variabel bebas (X) dan
variabel tak bebas (Y). Variabel bebas adalah variabel yang bisa dikontrol
sedangkan variabel tak bebas adalah variabel yang mencerminkan respon dari variabel
bebas.
b. Regresi
Berganda Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan
analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas.
c. Regresi
Kurvilinier Regresi kurvilinier seringkali digunakan untuk menelaah atau
memodelkan hubungan fungsi variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) yang
tidak bersifat linier. Tidak linier bisa diartikan bilamana laju perubahan Y
sebagai akibat perubahan X tidak konstan untuk nilai-nilai X tertentu
d. Regresi
Dengan Variabel Dummy (Boneka) Analisis regresi tidak saja digunakan untuk
data-data kuantitatif (misal : dosis pupuk), tetapi juga bisa digunakan untuk
data kualitatif (misal : musim panen). Jenis data kualitatif tersebut
seringkali menunjukkan keberadaan klasifikasi (kategori) tertentu, sering juga
dikatagorikan variabel bebas (X) dengan klasifikasi pengukuran nominal dalam
persamaan regresi
e. Regresi
Logistik (Logistic Regression) Bila regresi dengan variabel bebas (X) berupa
variabel dummy, maka dikatagorikan sebagai regresi dummy. Regresi logistik
digunakan jika variabel terikatnya (Y) berupa variabel masuk katagori
klasifikasi
Namun, pada kesempatan kali ini kita
akan membahas mengenai analisis regresi linier berganda
yaitu hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,
X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan
untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.
Persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan:
Y’ = Variabel
dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel
independen
a = Konstanta
(nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien
regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Berikut ini adalah contoh penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda.
Judul: Pengaruh minat belajar, sikap terhadap pelajaran matematika, dan persepsi siswa tentang cara
mengajar guru terhadap hasil belajar matematika pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Pasarwajo
Kab. Buton
Isi : BAB I (download)
BAB II (download)
BAB III(download)
BAB IV (download)
BAB V (download)
DAFTAR PUSTAKA (download)
Bahasa inggris
VIDEO PEMBELAJARAN
Penggunaan video sebagai sumber dalam pembelajaran sangat penting. Dengan
menggunakan video pembelajaran, siswa dapat memberi tanggapan pada kompetensi dasar, mengomentari pementasan dan juga pemodelan. Pendekatan yang digunakan dalam pembuatan pembelajaran video adalah pendekatan kontruktivis dan desain. Sumber pembelajaran ini adalah video yang berhubungan dengan video sebagai sumber belajar.
Dalam menggunakan video sebagai sumber pembelajaran mempunyai beberapa faktor pendukung keberhasilan penggunaan video sebagai sumber belajar. Ada beberapa faktor pendukung penggunaan video sebagai sumber belajar, yang didalam dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor pendukung internal meliputi: (1) adanya semangat fasilitator untuk membuat metode atau strategi yang bervariasi untuk memadukan pendekatan kontekstual dan komunikatif sehingga dapat meminimalisasi rasa bosan dan membuat siswa semangat untuk mengikuti pelajaran, (2) Adanya upaya fasilitator untuk menggunakan metode, media yang bervariasi yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan juga minat siswa, (3) adanya kerja sama antara seluruh komponen sekolah yaitu fasilitator, kurikulum, metode dan lingkungan sekolah yang saling mendukung untuk membentuk sistem yang dapat saling membantu dan bekerja sama. Sedangkan faktor pendukung eksternal yaitu adanya kerjasama antara fasilitator antara bidang studi.
beberapa contoh video pembelajaran
1. logaritma,,,(klik disini)
2. .......
tunggu update selanjutnya
menggunakan video pembelajaran, siswa dapat memberi tanggapan pada kompetensi dasar, mengomentari pementasan dan juga pemodelan. Pendekatan yang digunakan dalam pembuatan pembelajaran video adalah pendekatan kontruktivis dan desain. Sumber pembelajaran ini adalah video yang berhubungan dengan video sebagai sumber belajar.
Dalam menggunakan video sebagai sumber pembelajaran mempunyai beberapa faktor pendukung keberhasilan penggunaan video sebagai sumber belajar. Ada beberapa faktor pendukung penggunaan video sebagai sumber belajar, yang didalam dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor pendukung internal meliputi: (1) adanya semangat fasilitator untuk membuat metode atau strategi yang bervariasi untuk memadukan pendekatan kontekstual dan komunikatif sehingga dapat meminimalisasi rasa bosan dan membuat siswa semangat untuk mengikuti pelajaran, (2) Adanya upaya fasilitator untuk menggunakan metode, media yang bervariasi yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan juga minat siswa, (3) adanya kerja sama antara seluruh komponen sekolah yaitu fasilitator, kurikulum, metode dan lingkungan sekolah yang saling mendukung untuk membentuk sistem yang dapat saling membantu dan bekerja sama. Sedangkan faktor pendukung eksternal yaitu adanya kerjasama antara fasilitator antara bidang studi.
beberapa contoh video pembelajaran
1. logaritma,,,(klik disini)
2. .......
tunggu update selanjutnya
Teori belajar dan pembelajaran
1.Definisi teori, hipotesis, model, kontruk, hukum dan prinsip
Teori adalah serangkaian
bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah,
Hipotesis
adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk
sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun
kondisi-kondisi
yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk
langkah-langkah selanjutnya. Untuk
melihat file lengkapnya klik disini
2. Standar Proses Pendidikan dan Guru dalam Pencapaian Standar proses pendidikan
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitaan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (Peraturan
Pemerintah No.19 tahun 2005 Bab I pasal ! Ayat 6)
Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, standar proses pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berarti standar proses pendidikan dimaksudkan berlaku untuk
setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimanapun lembaga pendikan itu
berada secara nasional. Kedua,standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses
pembelajaran berlangsung. Ketiga, standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan guru dewasa ini merupakan
salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru. Padahal pada kenyataannya kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran tidak merata sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi
dan kecintaan mereka terhadap profesinya. Dalam rangka inilah standar proses pendidikan
dikembangkan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru dapat mengembangkan proses
pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu yang ditentukan. klik disini atau klik disini
3. Sistem pembelajaran dalam standar proses pendidikan.Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitaan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (Peraturan
Pemerintah No.19 tahun 2005 Bab I pasal ! Ayat 6)
Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, standar proses pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berarti standar proses pendidikan dimaksudkan berlaku untuk
setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimanapun lembaga pendikan itu
berada secara nasional. Kedua,standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses
pembelajaran berlangsung. Ketiga, standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan guru dewasa ini merupakan
salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru. Padahal pada kenyataannya kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran tidak merata sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi
dan kecintaan mereka terhadap profesinya. Dalam rangka inilah standar proses pendidikan
dikembangkan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru dapat mengembangkan proses
pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu yang ditentukan. klik disini atau klik disini
Pembelajaran dikatakan sebagai sistem
disebabkan pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan yaitu
membelajarkan
siswa. Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan
berbagai
komponen. Melalui pemahaman sistem, minimal setiap guru akan memahami tentang tujuan pembelajaran
atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap
komponen dalam proses
kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui
keberhasilan pencapaian tersebut. artikel lebih lanjut ada disini (download)
4. Tujuan Pendidikan Nasional
Secara filosofis tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup. Pentingnya tujuan dalam proses pendidikan
sama hal pentingnya pendidikan dalam proses kehidupan. Mungkin tidak ada tujuan pendidikan bagi
orang yang tidak memiliki tujuan hidup.
Tujuan pendidikan menggambarkan tentang idealisme, cita-cita keadaan individu atau masyarakat yang
dikehendaki. Karenanya tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan pendidikan, sebab
tidak saja memberikan arah kemana harus dituju, tetapi juga memberikan arah ketentuan yang pasti dalam
memilih materi, metode, alat/media, evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan.
Dengan sebuah rumusan tujuan pendidikan, maka proses pendidikan akan dengan mudah dinilai/diukur
tingkat kebehasilannya. Keberhasilan pendidikan akan dengan mudah dan cepat dapat dilihat dari segi
pencapai tujuan. Berikut ini akan dijabarkan tujuan pendidikan nasional dari tahun 1950 sampai sekarang.
(download disini).
5. Mengajar dan Belajar dalam Standar Proses Pendidikan
4. Tujuan Pendidikan Nasional
Secara filosofis tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup. Pentingnya tujuan dalam proses pendidikan
sama hal pentingnya pendidikan dalam proses kehidupan. Mungkin tidak ada tujuan pendidikan bagi
orang yang tidak memiliki tujuan hidup.
Tujuan pendidikan menggambarkan tentang idealisme, cita-cita keadaan individu atau masyarakat yang
dikehendaki. Karenanya tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan pendidikan, sebab
tidak saja memberikan arah kemana harus dituju, tetapi juga memberikan arah ketentuan yang pasti dalam
memilih materi, metode, alat/media, evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan.
Dengan sebuah rumusan tujuan pendidikan, maka proses pendidikan akan dengan mudah dinilai/diukur
tingkat kebehasilannya. Keberhasilan pendidikan akan dengan mudah dan cepat dapat dilihat dari segi
pencapai tujuan. Berikut ini akan dijabarkan tujuan pendidikan nasional dari tahun 1950 sampai sekarang.
(download disini).
5. Mengajar dan Belajar dalam Standar Proses Pendidikan
Mengajar bukanlah hanya menyampaika
materi pelajaran saja, akan tetapi merupakan pekerjaan yang
bertujuan dan
bersifat kompleks. Akan tetapi dalam implementasi mengajar guru sering mengalami
kekeliruan dalam mengajar. Beberapa kekeliruan guru dalam mengajar diantaranya:
a. Guru tidak berusaha untuk mengetahui kemampuan awal siswa
b. Guru tidak pernah mengajak berpikir siswa
c. Guru tidak berusaha memperoleh umpan balik
d. Guru menganggap ia adalah orang yang paling mampu dan menguasai pelajaran
Jadi dengan demikian dalam era informasi sekarang, seharusnya telah terjadi perubahan peranan guru.
Guru tidak
lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar (learning resources) tetapi
lebh berperan
sebagai pengelola pembelajaran (manager of instruction). Dalam
posisi semacam ini bisa terjadi guru dan
siswa saling membelajarkan. Artikel selanjutnya (klik disini)
Langganan:
Postingan (Atom)