Halaman

Senin, 01 Oktober 2012

Teori belajar dan pembelajaran

1.Definisi teori, hipotesis, model, kontruk, hukum dan prinsip
   Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan  
   yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan 
   menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah, 
   Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk  
   sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi 
   yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. Untuk  
   melihat file lengkapnya klik disini

2. Standar Proses Pendidikan dan Guru dalam Pencapaian Standar proses pendidikan
    Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitaan dengan pelaksanaan 
    pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (Peraturan 
    Pemerintah No.19 tahun 2005 Bab I pasal ! Ayat 6)
    Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, standar proses pendidikan 
    adalah standar nasional pendidikan yang berarti standar proses pendidikan dimaksudkan berlaku untuk 
    setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimanapun lembaga pendikan itu  
    berada secara nasional. Kedua,standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses 
    pembelajaran berlangsung. Ketiga, standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar 
    kompetensi lulusan.  Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan guru dewasa ini merupakan  
    salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas 
    dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru. Padahal pada  kenyataannya kemampuan guru  
    dalam pengelolaan pembelajaran tidak merata sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi    
    dan kecintaan mereka terhadap profesinya. Dalam rangka inilah standar proses pendidikan 
    dikembangkan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru dapat mengembangkan proses 
    pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu yang ditentukan. klik disini atau klik   disini
3. Sistem pembelajaran dalam standar proses pendidikan.
    Pembelajaran dikatakan sebagai sistem disebabkan pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan yaitu 
    membelajarkan siswa. Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai  
    komponen. Melalui pemahaman sistem, minimal setiap guru akan memahami   tentang tujuan pembelajaran  
    atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap 
    komponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui  
    keberhasilan pencapaian tersebut. artikel lebih lanjut ada disini (download)
4. Tujuan Pendidikan Nasional
    Secara filosofis tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup. Pentingnya tujuan dalam proses pendidikan  
    sama hal pentingnya pendidikan dalam proses kehidupan. Mungkin tidak ada tujuan pendidikan bagi   
    orang yang tidak memiliki tujuan hidup. 
    Tujuan pendidikan menggambarkan tentang idealisme, cita-cita keadaan individu atau masyarakat yang
    dikehendaki. Karenanya tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan pendidikan, sebab
    tidak saja memberikan arah kemana harus dituju, tetapi juga memberikan arah ketentuan yang pasti dalam
    memilih materi, metode, alat/media, evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan.
    Dengan sebuah rumusan tujuan pendidikan, maka proses pendidikan akan dengan mudah dinilai/diukur 
    tingkat kebehasilannya. Keberhasilan pendidikan akan dengan mudah dan cepat dapat dilihat dari segi 
    pencapai tujuan. Berikut ini akan dijabarkan tujuan pendidikan nasional dari tahun 1950 sampai sekarang.
   (download disini).
5. Mengajar dan Belajar dalam Standar Proses Pendidikan
    Mengajar bukanlah hanya menyampaika materi pelajaran saja, akan tetapi merupakan pekerjaan yang 
    bertujuan dan bersifat kompleks. Akan tetapi dalam implementasi mengajar guru sering mengalami 
    kekeliruan dalam mengajar. Beberapa kekeliruan guru dalam mengajar diantaranya:
    a. Guru tidak berusaha untuk mengetahui kemampuan awal siswa
    b. Guru tidak pernah mengajak berpikir siswa
    c. Guru tidak berusaha memperoleh umpan balik
    d. Guru menganggap ia adalah orang yang paling mampu dan menguasai pelajaran
    Jadi dengan demikian dalam era informasi sekarang, seharusnya telah terjadi perubahan peranan guru. 
    Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar (learning resources) tetapi lebh berperan
    sebagai pengelola pembelajaran (manager of instruction). Dalam posisi semacam ini bisa terjadi guru dan 
    siswa saling membelajarkan. Artikel selanjutnya (klik disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar